Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

KIsah Inspiratif

 
Sobat blog yang budiman maaf ni saya 3 hari kemarin lumayan sibuk. Jadi gak sempat update. Ok, Q’ta lanjut lagi ya?!!!!
Pembahasan kali ini judulnya :
Kalimat Pengusir Maksiat
SEORANG ULAMA terkemuka, Imam Sahl bin Abdulah Al-Tastari menuturkan kisah dirinya, Ketika berumur tiga tahun, aku ikut pamanku yaitu Muhammad bin Sanwar untuk melakukan qiyamullail. Aku melihat cara shat pamanku dn aku menirukan gerakannya.
Suatu hari, paman berkata kepadaku, ‘Apakah kau Mengingat Allah, yang menciptakanmu?’
Aku menukas, ‘Bagaimana caranya aku mengingatnya?’
Beliau menjawab, ‘Anakku, jika kau berganti pakaian dan ketika hendak tidur, katakanlah tiga kali dalam hatimu, tanpa menggerakan lisanmu, ‘Allahu ma’i...Allahu naadhiri...Allahu syaahidi!’ (artinya, Allah bersamaku, Allah melihatku, Allah menyaksikan aku!).
Aku menghafalkan kalimat itu, lalu mengucapkan bermalam-malam. Kemudian, aku menceritakan hal ini kepada paman.
Pamanku berkata, ‘mulai sekrang ucapkan zikir itu sepuluh kali setiap malam.
Aku melakukannya, aku resapi maknanya, dan aku merasakan ada kenikmatan dalam hatiku. Pikiran terasa terang. Aku merasa senantiasa bersama Allah SWT.
Satu tahun setelah itu, paman berkata, ‘jagalah apa yang aku ajarkan kepadamu, dan langgengkanlah sampai kau masuk kubur. Zikir itu akan bermanfaat bagiu di dunia dan di akhirat
Lalu, pamanku berkata, ‘Hai Sahl, orang yang merasa selalu disertai Allah, diliht Allah, dan disaksikan, akankah dia melakukan maksiat?’
Kalimat Allahul ma’i. Allahul naadhiri. Allahul syaahidi! Sangat terkenal di kalangan ulama arif billah. Bahkan, Syeikh Al-Azhar; Imam Abdul Hakim Mahmud, yang ikenal sebagai ulama yang arif billah menganjurkan kepada kaum Muslimin untuk menancapkan kalimat ini di daam hati. Maknanya yang dahsyat, jika dihayati dengan sungguh-sungguh, akan mendatangkang rasa ma’iyatullah (selalu merasa disertai, dilihat, dan disaksikan oleh Allah SWT, dimana dan kapan saja).
Pada akhirnya, rasa ini akan menumbuhkan taqwa yang tinggi kepada Allah SWT. Kalau sudah begitu, apakah orang yang merasa selalu disertai, dilihat, dan disaksikan Allah akan melakukan maksiat?
 

Post a Comment for "KIsah Inspiratif"